Alasannya simpel, uang hasil tabungan Saya yang rencananya untuk membeli hosting dan domain (Untuk urusan migrasi blog ini ke Wordpress berbayar) Saya batalkan karena uang hasil tabungan tersebut akan Saya gunakan kelak saat Saya SMA dan Saya akan tabung lagi untuk modal Saya membuka bisnis, kemungkinan Saya akan membuat bisnis dagang domain (Domain bukan hasil carding loh ya)
Tapi setelah domain sudah selesai atau sudah lumayan sukses dan sudah balik modal, maka Saya akan gunakan tabungan Saya (Yang lebihnya) untuk Saya pergunakan lagi untuk modal membuat bisnis hosting, jadi biar profesional, masa mau bisnis domain doang, ntar gak tampfan dong yah, muehehe.
Kenapa Saya mulai bisnis ini pada saat Saya lulus SMA? Karena jika Saya lakukan bisnis ini disaat SMP dan juga di saat SMA, maka takutnya akan mengganggu konsentrasi Saya di pelajaran sekolah, ya walau sebenarnya Saya gak serius-serius amat sih sama pelajaran sekolah, tapi buat mending-mending Saya mau fokus tapi gak segede tronton lah.
Juga Saya belum mendapat restu orang tua karena bisnis ini, alasannya sama, karena takutnya akan membuat Saya gak fokus dengan pelajaran sekolah. Untuk modalnya sih masih belum seberapa, sedangkan modal yang harus Saya kumpulkan untuk membayar deposit (modal) minimal Rp. 100.000,00 tapi seratus ribu itu cuman dapet seiprit, bruakaka, makanya menurut Saya minimal modal yang harus Saya kumpulkan adalah satu juta rupiah, tapi targetnya adalah tiga juta rupiah.
Untuk memulai usaha Saya juga akan tanya-tanya di forum-foruk diskusi web hosting yang tentunya akan membahas tentang domain. Serta sembari menabung untuk modal, Saya sering-sering atau malahan setiap hari dari pulang sekolah sampai jam 9 Saya terus mempelajari tentang domain, biar bisnis yang Saya rintis nanti gak bakal bacet ditengah jalan, muehehe.
Kenapa tidak memulai bisnis hosting dulu aja? Hmm... menurut Saya bisnis domain lebih menguntungkan ketimbang bisnis hosting, kenapa? Karena bisnis domain tidak memakan "usia", tapi hosting kemakan "usia". Menurut informasi yang Saya dapat, modal domain kan itu deposit, jadi misalkan ada customer Kita yang akan meu membeli, Kita tinggal mengaktifkan domainnya saja, jika mengaktifkan, otomatis deposit Kita akan berkurang.
Berbeda dengan hosting, hosting mungkin tidak menggunakan sistem deposit, dengan kata lain jika modal Kita sudah terkumpul dan membeli hosting (reseller) dengan durasi 1 tahun. Lalu apa jadinya jika hosting Kita gak laku? Atau jika ada customer yang baru membeli hosting Kita di bulan ke dua dan sementara si customer membeli hosting di Kita dengan durasi 1 tahun, pasti rugi kan?
Baiklah, demikian artikel curhatan yang sampah ini, semoga menurut pandangan Anda, artikel curhatan ini gak ada unsur 4l4ynya. Sekian terima kasih, Wassalamualikum Wr, Wb.
Sponsored by:
0 comments:
Post a Comment