Sedikit curhat (Cih), saat Saya selesai bermain game online kesukaan Saya yaitu Lost Saga atau disingkat LS, tiba-tiba terlintas di fikiran Saya yang sangat tampfan ini, Saya berpikir, "Apa ya hukumnya orang yang pacaran di Islam?" Setelah itu langsung tancaplah ke browser kesukaan Saya yaitu Google Krom, disitu Saya ngetik, "Hukum berpacaran dalam Islam". Setelah menunggu beberapa detik, muncullah beribu-ribu hasil pencarian Saya tersebut. Banyak sekali blog-blog yang mengulas dengan keyword yang Saya ketikan itu. Namun yang paling mencolok adalah website resminya NU (Nadhatul Ulama), sontak Saya langsung saja klik link tersebut.
Setelah Saya baca artikel tersebut, Saya mengambil kesimpulan bahwa orang Islam yang masih bersekolah lalu berpacaran itu haram! Kenapa? Ada kalimat-kalimat yang mendukung kesimpulan Saya tersebut, diantaranya adalah dimana di website NU tersebut ada kata "Dasar hukum dilarangnya pacaran", kalimat tersebut terletak dibagian akhir dari artikel tersebut.
Baiklah Kita menuju topik utama. Saya juga setuju dengan hukum tersebut, bukan karena Saya iri dengan orang-orang yang sudah berpacaran atau iri karena Saya masih jones lho ya, Saya setuju karena muak dengan lingkungan Saya yang seolah-olah pacaran itu wajib. Kenapa Saya muak?
- Pertama, Saya muak karena Mereka yang berpacaran akan menjadi bodoh karena setiap hari mengurusi pacarnya, dengan begitu, gimana Saya mau nyontek ulangan coba kalau teman-temanku bodoh semua?
- Kedua, Saya muak dengan orang yang berpacaran karena bakal membuat Saya berpikir seperti ini, "Yakin sung, pan muntah nemen sung..." begitulah. Btw, tau artinya? Itu bahasa Tegal, jadi translate aja di Google Translate.
- Ketiga, mungkin ini bukan urusan Saya kepada si dua sejoli 4l4y yang lagi berpacaran, tapi sering kali Saya berpikir "Apa tujuan pacaran? Apa manfaatnya? Bukankah lebih banyak mudhorotnya? Paling nggak ada sebulan udah putus 'kan?" Begitulah kira-kira. Saya berpikir, apakah Mereka yang berpacaran tidak berpikir apa sih manfaatnya? Untuk perkenalan? Haduh, bukankah hanya dengan menjadi teman atau sahabat saja sudah termasuk perkenalan. Untuk jodoh kelak? Haduh, jodoh itu yang mengatur Allah, jadi kemungkinan besar jodohmu bukanlah orang yang Kamu pacari sekarang, terus juga paling kemungkinan besarnya lagi Kamu nggak ada sebulan atau mungkin gak ada 3 atau 5 bulan atau mungkin juga gak ada 5 tahun udah putus 'kan? Karena apa? Kita itu masih remaja, masih dalam masa-masa labil.
Oke udah cukup curhat Saya, sekarang saat membuktikan bahwa hukum berpacaran dalam Islam itu haram. Kamu tau dong berbuat zinah tu sangat dosa, nah, di situs NU tadi mengatakan bahwa pacaran itu termasuk jalan menuju perzinahan, kenapa Saya bisa mengatakan seperti itu? Bagaimana tidak? Setiap hari Saya sering kali melihat orang berpacaran itu wajib bergandengan tangan, pelukan, bahkan ciuman, atau mungkin malakukan zinah, hal-hal tersebut sepengetahuan Saya memang tak berdosa besar, jujur Saya juga pernah berpegangan tangan dengan cewek, namun berpegangan tangan bukan pacaran, melainkan adu panco, muahaha, aneh 'kan, cewek bisa panco?
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, sunahnya mengatakan :
“Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw berkhutbah, ia berkata: Jangan sekali-kali seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang perempuan kecuali beserta ada mahramnya, dan janganlah seorang perempuan melakukan musafir kecuali beserta ada mahramnya” (muttafaq alaihi)"Tau maksudnya? Setahu Saya, berkhalawat adalah mengasingkan diri di tempat yang sunyi untuk berta'aruf, atau mungkin berpacaran. Untuk selengkapnya bisa Kamu baca artikel dari website NU tersebut di sini : Hukum dan Etika Pacaran dalam Islam.
Baiklah, sekian dulu artikel yang mungkin bermanfaat bagi Kamu. Mungkin ada pihak yang gak setuju dengan artikel ini, kalau ada yang gak setuju, Saya juga minta maaf, karena Saya juga sama kaya Kamu, manusia biasa, tapi bedanya Saya itu manusia biasa dengan ketampfanan luar binasa. Baiklah, kalau ada kata-kata yang menyinggung perasaan, segera ucapkan istighfar biar Kamu tambah tampfan seperti Saya. Wassalamualaikum Wr.Wb.
0 comments:
Post a Comment