Thursday 4 December 2014

Perkembangan Islam di Nusantara

Perkembangan Islam di Nusantara


Negara Indonesia secara geografis sangat menguntungkan karena strategis diapit oleh dua benua, yaitu benua Australia dan benua Asia, juga diapit oleh dua samudra, yaitu samudra samudra Atlantik di sebelah utara dan samurdra Indonesia di sebelah selatan.

A. Sejarah Masuknya Islam di Nusantara

Agama Islam masuk di Indonesia secara perlahan-lahan dan bertahap dengan pendekatan yang santun dan damai melalui interaksi sosial ke Indonesia. Ada dua pendapat yang menyatakan bahwa Islam masuk ke Indnesia yaitu :
  1. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke -7M. Dikuatkan dengan sudah banyak kapal-kapal pedagang Arab Saudi, Persi datang mulai berlayar ke wilayah Asia Tenggara, termasuk singgah di Selat Malaka dan Kedah, dan terdapat perkampungan orang-orang Islam.
  2. Pengaruh Islam masuk ke Indonesia pada abad ke - 11 M. Berdasarkan bukti pada suatu batu nisan Fatimah binti Maemun yang dikenal dengan batu Leran di daerah Tuban Jawa Timur yang berangka tahun 1028 M.
  3. Islam masuk ke Indonesia pada abad ke - 13 M. Dibawa oleh saudagar Gujarat India dan ajaran Islam diterima oleh Masyarakat yang tinggal di pesisir pantai utara.
Penyebaran Islam dimulai di pesisir karena budaya maritim kemudian tersebar ke daerah yang terletak di peddalaman. Masyarakat pedalaman terkenal dengan teguh pada kepercayaan dan tradisi nenek moyangnya, tapi karena kesabaran dan arif bijaksana para saudagar mampu menarik  masyarakat pedalaman secara damai perlahan tapi pasti, semua itu karena Allah SWT, yakni hidayah (Petunjuk Hati) untuk menerima ajakan Islam.

Proses penyebaran Islam berjalan dengan lancar dan kondusif. Hal ini terbukti dari hasil penyebarannya yang luas, dikarenakan antara lain :
  1. Syarat-syarat masuk Islam sangat mudah.
  2. Upacara-upacara dalam Agama Islam sangatlah sederhana.
  3. Agama Islam tak mengenal Kasta.
  4. Agama Islam yang menyebar di indonesia disesuaikan dengan tradisi yang baik bagi bangsa Indonesia, maka dalam penyebarannya santun tanpa ada rayuan atau pemberian bahan makanan, dan tidak ada pula kekerasan apalagi paksaan.
  5. Faktor politik ikut memperlancar penyebaran Agama Islam di Indonesia, yaitu kehancuran kerajaan Sriwijaya dan Majapahit sebagai kerajaan Budha dan Hindu di Indonesia.

B. Cara Penyebaran Islam di Nusantara

1. Cara Perdagangan

Pola perdagangan memegang peranan utama karena Islam mulai diperkenalkan dengan proses interaksi barter atau jual beli di sejumlah pelabuhan, para pedagang dari Gujarat, India, dan Persi dengan perdagangan itu pula memungkinkan penyebaran pengaruh Islam yang luas di Nusantara, dimulai dari Masyarakat pesisir kemudian masuk ke masyarakat pedalaman.

2. Cara Hubungan Sosial dan Pernikahan

Pertama, melalui pernikahan para pedagang muslim punya status ekonomi yang lebih baik pada saat itu, juga keluruhan budi pekertinya dan santun hingga penduduk pribumi terutama putri bangsawan semakin terpikat kepada para pedagang muslim. Dengan demikian terjadilah pernikahan  antara pedagang muslim dengan putri para kerajaan, maka akan keturunan-keturunan keluarga muuslimin, dan pada akhirnya akan terus berkembang menjadi masyarakat muslim.

3. Cara Pendidikan dan Pengajaran

Penyebaran Islam melalui pendidikan dilakukan oleh para Ulama guru-guru agama Islam dengan menggunakan masjid sebagai sarana pendidikan dan pengajaran pada awalnya, kemudian mendirikan pondok-pondok pesantren untuk mendidik santrinya.

Faktor pendukung pengaruh islam cepat berkembang di nusantara antara lain :
  1. Ajarannya sederhana, mudah diterima, dipahami dan diamalkan.
  2. Syaratnya sangatlah mudah.
  3. Islam tak mengenal kasta.
  4. Upacara-upacara keagamaan sangat sederhana dan mudah.
  5. Islam disebarkan dengan cara damai melalui kesenian dan akulturasi dengan kebudayaan lokal.
  6. Jatuhnya kerajaan Majapahit dan Sriwijaya menyebabkan perkembangan Islam lebih pesat.

No comments:

Post a Comment