Tuesday, 9 April 2013

Sukague.com - Musik Deathmetal bagi orang "awam" barangkali terdengar sangat aneh. Gimana nggak?? wong alunan musiknya lebih mirip kayak kereta api lagi ngebut, bising dan berisik banget. Tapi jangan salah, musik deatmetal tetap lah musik karena bikinnya juga nggak asal2an. Musik deathmetal juga punya konsep seperti musik2 mainstream pada umumnya, dan bahkan bisa di bilang konsep musiknya jauh lebih rumit dari yg kita bayangkan. Itulah kelebihan musik deathmetal yg nggak semua orang bisa memainkannya


1. Musik Death Metal Sangat Rumit
Meskipun suara - suara parau dan gitar yang kasar kadang - kadang menganggu pendengaran kita (terutama bagi mereka yg hanya terbiasa dengan musik lembut), suara - suara tadi barangkali lebih dari sekedar kebisingan. Ada melodi, pola, dan komplektisitas untuk disadari dan dihargai jika kita punya cukup banyak waktu. Mungkin hal ini akan sedikit menyentil para pecinta fanatik musik melayu tanah air.

2. Teknik Bermusik yang Tinggi

sukague.com
Ketika seseorang dengan background musik dasar dapat secara instan belajar main musik pop, untuk mempelajari musik Death Metal dibutuhkan waktu yg lebih lama. Sebagai bandingannya, mungkin membutuhkan watu yang sama untuk belajar main Death Metal dengan belajar musik klasik atau Jazz. Sekedar contoh, lihatlah solo dari Siksa Kubur dan Kangen Band. Bandingkan, maka akan sangat terlihat perbedaanya.

Untuk instrumen perkusif, permainan drum pada Death Metal adalah sangat teknikal dan presisi. Dibutuhkan waktu bertahun2 bagi seorang drummer Death Metal untuk mencapai skill yang memadai untuk memainkan pola rhythm yg sedemikian kompleks pada tempo yang kedengaran mustahil. Sebagian besar elemen perkusi pada musik yang populer (dengan perkecualian musik Jazz) sangat simpel dan kadang - kadang hanya merupakan musik elektronik yg bukan dimainkan oleh musisi "betulan". Inilah yang dijual ke publik. Untuk mereka yg lebih tertarik dengan skill, Jazz dan Death Metal menawarkan suguhan yang lebih menarik untuk menikmati bakat gitar dan drum.


3. Aksi Panggung Yang Eksploratif



Lihatlah bagaimana para musisi Death Metal yg memainkan instrumen secara eksploratif. Jika anda mencoba memainkannya sendiri, anda akan menyadari bahwa musisi Death Metal adalah musisi - musisi yang sangat berbakat. Mempelajarinya membutuhkan latihan dan dedikasi, yang menghapus stereotipe bahwa para MetalHead adalah oran - orang yang malas. Anda mungkin juga akan terkesan betapa energiknya para anak - anak Death Metal. Jangan harap ada Death Metal di acara - acara seperti Dahsy*t, Inb*x, dan sejenisnya.

4. Jarangnya Plagiatisme

Di Death Metal, hampir setiap musisi selalu menulis musik mereka sendiri. Termasuk riff, drum, solo, dan liriknya. Menulis musik anda sendiri membuktikan dimensi lain dari kepiawaian instrumental seorang musisi, menjadikan musik lebih personal dan tidak pasaran. Jarang ditemui kasus Plagiatisme atau saling mengklaim lagu Death Metal.

5. Lirik Death Metal Kebanyakan Fiksional

Jangan lihat musiknya dari konteks atau subyek pribadi. Kebanyakan lirik di Death Metal adalah fiksi dan tidak untuk diikuti. Jadi jangan menganggap apa yang anda dengar di musik Death Metal adalah serius. Lirik - lirik itu hanyalah penumpahan emosi seorang musisi pada lagunya. Mungkin liriknya terdengar tidak sopan dan sadis, tentang zombie, pembunuh berantai, atau bunuh diri. Tapi hal - hal tersebut adalah kenyataan yangg tak terpisahkan dari kehidupan umat manusia. Jadi apakah salah bagi seorang musisi death metal untuk merekam kejadian - kejadian tersebut secara fiksional menjadi sebuah lagu? Sebenarnya banyak juga musisi Death Metal yang mengambil tema dari cerita rakyat, atau masalah agama dan sejarah.

6. Deat Metal Mempunyai Banyak Sub-Genre


Tidak semua death metal sama. Genre ini mencangkup banyak sub-genre yang kadang - kadang bercampur satu sama lain. Hasilnya, sulit untuk mendeskripsikan satu band dengan satu sub-genre saja. Berikut daftar umum untuk sub-genre death metal (mengenai sub-genre ini mungkin relatif gan karena tiap orang punya versinya masing2) :

Blackened Deathmetal: Mengadopsi tema dan elemen musik black metal. Contoh : Behemoth
Brutal Deathmetal: Contoh : Spawn of Possesion, Suffocation, Deicide, Dying Fetus, Cannibal Corpse
Doom Metal: Tempo yg lebih pelan, atmosfer melankolis, growl yg lebih dalam, dan drum dobel pedal. Contoh : Autopsy, Sepultura
Deathcore: Drum cepat, gitar down tune, tremolo picking, scream, growl, riff melodik dan breakdown. Contoh All Shall Perish, Job for A Cowboy, God Forbid
Grindcore: Intense, musik singkat, vokal menjerit lebih menonjol. Contoh : Carcass
Melodic Deathmetal: Harmoni gitar dan melodi dengan vokal tingi. Contoh : Arch Enemy, At The Gates, Soilwork, In Flames, Amon Amarth, Children of Bodom
Symphonic Deathmetal: Contoh : Nightfall, Eternal Tears of Sorrow
Technical/Progressive Deathmetal: Struktur lagu dinamis, time signature, harmoni, dan melodinya tidak umum. Contoh : Nile, Necrophagist, Death

 Sumber

Sponsored by:
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Recent Posts

Sponsored By:

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

Copyright © 2015. Powered by Blogger.