Saturday, 11 January 2014

Ciri-ciri Perfeksionis

Perfeksionis adalah kecenderungan orang untuk memiliki atau mencapai sesuatu dengan sempurna. Perfeksionis adalah orang yang memiliki pandangan perfeksionisme. Orang yang memiliki sifat perfeksionis selalu ingin tampil terbaik dan sempurna.

Perfeksionisme dapat menyebabkan seseorang memiliki perhatian berlebih terhadap detail suatu hal dan bersifat obsesif-kompulsif, sensitif terhadap kritik, cemas berkepanjangan, keras kepala, berpikir sempit, dan suka menunda. Hal-hal yang dapat menghambat keberhasilan dalam hal apapun.

Orang yang potensial, namun perfeksionis akan terhambat kemampuannya. Hasrat menciptakan produk atau sesuatu yang terbaik adalah hal yang perlu, namun seorang perfeksionis akan menemukan banyak rintangan yang sama sekali tidak perlu.

Masalah perfeksionis adalah tindakannya yang cenderung suka menunda-nunda dan akhirnya capek sendiri. Obsesinya akan kesempurnaan menjadi beban pikiran dan meletihkan perasaannya. Orang perfeksionis akan cepat kehabisan energi karena terus cemas tentang bagaimana menyempurnakan sesuatu yang akan dikerjakannya atau berpikir seandainya dulu saya begini atau begitu. (http://id.wikipedia.org/wiki/Perfeksionisme)

Perfeksionis

Berikut Ciri-ciri Perfeksionis:

1. Serba Bersih Dan Rapi

Orang yang memiliki pandangan perfeksionisme selalu menginginkan berbagai hal bersih dan rapi. Seperti, anda tidak suka jika meja kerjanya berantakkan dan kotor berdebu. Atau anda sebelum tidur tidak suka tempat tidurnya berantakkan. Orang yang memiliki sifat ini, memang cenderung suka kerapian dan kebersihan.

2. Gemar Mengkritik

Orang perfeksionis bukan hanya tidak dapat menerima bila hasil pekerjaannya tidak sempurna di matanya tetapi juga sulit menerima ketidaksempurnaan hasil pekerjaan orang lain. Oleh karena itu orang perfeksionis selalu dapat dengan mudah ‘menangkap’ kelemahan/kesalahan yang diperbuat orang lain. Ia juga cenderung menilai sesuatu sesuai dengan standarnya yang tinggi.

3. Cendereung Terencana

Orang perfeksionis cenderung terencana (organized), sulit melakukan sesuatu secara spontan, tidak fleksibel dengan perubahan, dan biasanya jadi gelisah dan mudah jengkel/marah bila segala sesuatu berjalan tidak sesuai dengan rencana/yang sudah ia perkirakan. Contohnya, jika anda mengajak orang yang memiliki sifat perfeksionis untuk keluar pergi, maka ia akan cenderung untuk menolaknya. Karena bagi dia itu tidak ada di rencana hari ini.

4. Tidak Puas Dengan Pekerjaan

Anda tidak pernah merasa puas dengan hasil yang dikerjakan, walaupun itu sudah di kerjakan sebaik mungkin. Anda akan cenderung untuk mengeceknya ulang, memperhatikan hal detail apa yang kurang. Sehingga membuatnya tidak bisa mencapai tenggat waktu yang sudah ditetapkan. Tapi jangan salah, belum tentu orang perfeksionis itu teliti. Karena cenderung terpaku pada detail yang tidak perlu kadang kala ia malah membuat kesalahan pada bagian lain yang lebih penting.

5. Sangat Gigih

Orang perfeksionis sangat gigih dalam memperjuangkan hasil akhir yang menjadi harapannya, sementara orang lain memilih untuk menyerah. Ini yang menjadi keunggulan dari orang perfeksionis dimana kegigihannya untuk mencapai yang terbaik patut diacungi jempol. Disaat orang lain sudah menyerah untuk mencapai tujuan yang diinginkannya, orang perfeksionis masih memiliki cara dan berusaha untuk mencapai apa yang diinginkannya.

6. Tidak ada Ruang untuk Kesalahan

Cenderung tidak ingin dipersalahkan, karena menganggap dirinya yang paling sempurna, dan paling benar, karena ia selalu dapat dengan mudah melihat “cacat cela” orang lain.

Apakah anda termasuk dari ciri-ciri orang perfeksionis diatas? Orang yang memiliki sifat/karakter perfeksionis ini biasa juga bisa terbentuk karena didikan orang tua yang terlalu disiplin kepada anak, atau juga bisa terbentuk karena lingkungan sekitar, misalnya ditempat kerja yang begitu ketat peraturannya. Atau sering memberi kritikan kepada anak, sehingga si anak ingin selalu memberikan yang terbaik untuk menghindari kritikan itu.

Akan lebih baik apabila anak diajari dari kecil untuk bisa menerima kegagalan atau kesalahan tapi juga diajarkan untuk memberikan usaha yang baik untuk suatu pekerjaan yang dilakukannya.

No comments:

Post a Comment